48 research outputs found

    Management Accounting in Indonesia: Analysis of Current Systems, Potential for Change and Forces Behind Innovation

    Full text link
    The paper begins with a- description of the current practice of management accounting in Indonesia and the degree to which management accounting systems and management accountants are expected to change during the next five years. This is followed by an empirical examination of the relationship between management accounting innovation in lndonesia and such factors as organization hierarchy, system design, company performance, size, and age. As predicted, results from this study indicated that the level of management accounting system innovation can be predicted by the level of hierarchy and the nature of organizational design. Increased hierarchy has a negative association with innovation in management accounting systems. Similarly, organizations that are process oriented use more innovative management accounting systems than functionally oriented organization

    Analisis Metode Pelaksanaan Plat Precast Dengan Plat Konvensional Ditinjau Dari Waktu Dan Biaya (Studi Kasus : Markas Komando Daerah Militer Manado)

    Get PDF
    Pemilihan metode pelaksanaan suatu proyek konstruksi sangat penting karena metode pelaksanaan yang tepat dapat memberikan hasil yang maksimal terutama jika ditinjau dari segi biaya maupun waktu. Salah satu USAha yang dilakukan oleh pengelola proyek adalah mengganti cara –cara konvensional menjadi lebih modern, yaitu dengan cara penerapan beton pracetak. Tujuan penelitian ini : (1) membandingkan metode pelaksanaan pembangunan antara penggunaan sistem beton konvensional. (2) Menganalisa biaya yang diperlukan pada kedua sistem tersebut dengan perhitungan Rab. (3) Menganalisa pengaruh waktu pelaksanaan antara sistem konvensional dan Precast terhadap biaya dengan Kurva S dari kedua sistem tersebut. Dari hal-hal tersebut akan diketahui sistem pengecoran mana yang efisien dari segi waktu, biaya, peralatan, maupun faktor pendukung, serta membandingkan antara precast fabrikasi dengan precast cast in situ. Beberapa aspek tentunya berbeda, baik untuk waktu, alat maupun proses yang akan dilakukan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa : dengan menggunakan metode precast membutuhkan waktu pelaksanaan selama 198 hari dengan Total biaya langsungnya adalah Rp 30,352,740,000,00, sedang untuk metode konvensional membutuhkan waktu pelaksanaan selama 226 hari dengan total biaya langsung Rp 30,230,145,000,00. Perbandingan biaya adalah Rp 122,595,000,00 sedang perbandingan waktu adalah 28 hari. Dapat disimpulkan bahwa pekerjaan menggunakan sistem precast membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan sistem konvensional akan tetapi dengan waktu pengerjaan yang lebih singkat. Semakin besar volume pekerjaan dengan menggunakan sistem precast, semakin murah pula harganya dibandingkan dengan metode konvensional dan waktu pelaksanaannya juga lebih cepat, apalagi dengan menggunakan sistem Precast cast in situ

    KAJIAN PERANAN PENGELOLA PROYEK DALAM MENYELENGGARAKAN PROYEK PADA TAHAP PELAKSANAAN

    Get PDF
    Proyek pembangunan Mall Star Square di kota Manado membutuhkan metode kerja yang terarah dan tepat sasaran karena adanya beberapa permasalahan yang kompleks dan bervariasi sehingga peran pengelola yang baik diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pelaksanaan konstruksi pekerjaan pada suatu proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu, biaya, kwalitas dan mutu apabila pengelolanya baik. Konsultan manajemen konstruksi harus memahami/menguasai area pekerjaan sehingga dapat melakukan pengendalian proyek, melakukan pengawasan terhadap konstruksi, dapat mengendalikan biaya, mengembangkan dan menerapkan sistem penyiapan pekerjaan, review dan pemrosesan order perubahan, mengembangkan dan menerapkan prosedur untuk review, pemrosesan pembayaran kemajuan dan akhir pelaksanaan pekerjaan bagi kontraktor, dan pengurusan mendapatkan izin dari pihak yang berwenang. Ada beberapa cara pengelolaan konstruksi pada proyek ini yang tidak berjalan sesuai dengan rencana, hal ini menyebabkan keterlambatan waktu pelaksanaan. Adapun pekerjaan tersebut antara lain: pembersihan lokasi, galian tanah lantai basement, pelaksanaan pekerjaan pondasi bored pile, Tower Crane (TC), pelaksanaan pekerjaan balok, pelaksanaan pekerjaan pengecoran. Jika pelaksanaan proyek ini berjalan lancar maka deviasi sebesar 20,280% berdasarkan penjadwalan pekerjaan dapat diminimalisasi atau bisa sesuai dengan rencana pekerjaan realisasi 100%.Kata kunci: peran pengelola, pelaksanaan, keterlambata

    Penerapan Metode Cpm Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pembangunan Gedung Baru Kompleks Eben Haezar Manado)

    Get PDF
    Penjadwalan proyek membantu menunjukkan hubungan setiap aktivitas dengan aktivitas lainnya dan terhadap keseluruhan proyek, mengidentifikasi hubungan yang harus didahulukan diantara aktivitas, serta menunjukkan perkiraan waktu yang realistis untuk setiap aktivitas. CPM (Critical Path Method) membuat asumsi bahwa waktu aktivitas yang diketahui dengan pasti sehingga hanya diperlukan satu faktor waktu untuk setiap aktivitas. Salah satu keuntungan CPM yaitu CPM cocok untuk formulasi, penjadwalan, dan mengelola berbagai kegiatan disemua pekerjaan konstruksi, karena menyediakan jadwal yang dibangun secara empiris. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode CPM dalam penjadwalan kembali proyek pembangunan gedung baru Kompleks Persekolahan Eben Haezar Manado dengan menggunakan metode CPM. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penjadwalan dengan menggunakan metode CPM diperoleh waktu pelaksanaan pekerjaan pembangunan gedung gedung baru Kompleks Persekolahan Eben Haezar Manado 241 hari untuk menyelesaikan rangkaian aktivitas pekerjaan persiapan, tanah dan struktur. Sedangkan penjadwalan yang direncanakan oleh pihak pelaksana pekerjaan pembangunan gedung gedung baru Kompleks Persekolahan Eben Haezar Manado adalah 259 hari

    Penerapan Aspek Hukum Terhadap Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (Studi Kasus: Proyek the Lagoon Tamansari Bahu Mall)

    Get PDF
    Proyek konstruksi sangat rentan terhadap kecelakaan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja bertujuan untuk menciptakan kondisi yang mendukung Kenyamanan kerja bagi tenaga kerja, sehingga dapat memperkecil angka kecelakaan dan penyakit kerja pada suatu proyek konstruksi. Pemerintah telah mengeluarkan undang-undang dan berbagai peraturan menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Tetapi semua USAha pemerintah tidak akan berhasil tanpa adanya respon dari Perusahaan-Perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi. Wawancara serta observasi telah dilakukan terhadap pekerja, pimpinan proyek dan safety officer pada proyek the Lagoon Tamansari untuk meneliti apakah dalam pelaksanaan proyek tersebut sudah menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dasar penerapan SMK3 disesuaikan dengan standar Internasional yaitu OHSAS 18001:2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan aspek hukum terhadap K3 pada proyek ini sudah baik karena setiap elemen K3 telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan Perundangan-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun peraturan dan sangsi yang dikeluarkan oleh Perusahaan, dalam hal ini PT.Wika Gedung. Hal ini berpengaruh baik kepada tenaga kerja maupun Perusahaan karena dapat menghindari kecelakaan dan penyakit kerja serta pelanggaran kerja dalam proyek the Lagoon Tamansari. Dengan adanya peraturan Perundangan undangan tersebut maka telah lengkap landasan hukum untuk melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Untuk mengetahui penerapan aspek hukum dan juga manajemen K3, PT. Wika Gedung mengadakan Inspeksi K3, Audit K3 dan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan. Hal ini dilakukan agar Perusahaan dapat mengidentifikasi kondisi yang beresiko agar bisa dilakukan tindakan perbaikan dan juga mengevaluasi pelaksanaan manajemen K3 apakah sudah berjalan baik atau tidak. Sehingga dapat dikatakan PT. Wika Gedung sudah berhasil menerapkan Peraturan Perundangan undangan K3

    Analisis Optimalisasi Waktu Dan Biaya Dengan Program Primavera 6.0 (Studi Kasus : Proyek Perumahan Puri Kelapa Gading)

    Get PDF
    Pelaksanaan suatu proyek dapat berhasil apabila sumber daya yang ada digunakan secara efektif dan efisien. Terbatasnya sumber daya yang tersedia akan menyebabkan keterlambatan pada durasi proyek. Durasi kegiatan suatu proyek berkaitan erat dengan pembiayaan. Memperpendek durasi proyek terhadap durasi normalnya memerlukan peningkatan sumber daya seperti tenaga kerja, material dan lain sebagainya yang beresiko terjadinya penambahan biaya langsung. Optimalisasi perlu dilakukan untuk memperpendek durasi proyek dengan pengeluaran biaya seminimal mungkin. Penggunaan program primavera 6.0 dapat mempermudah dalam proses perencanaan, penjadwalan, pengendalian dan monitorin. Hasil keluaran dari program primavera berupa Lay Out Gantt Chart, Kurva S, Tabel dan Profil Sumber Daya dan lain sebagainya yang dapat digunakan dalam pengontrolan proyek. Hasil dari penggunaan program pada proyek Perumahan Puri Kelapa Gading, pada tahap perencanaan kondisi normal ; waktu pelaksanaan proyek selama 174 hari dengan biaya langsung sebesar Rp. 120.443.990,25. Sedangkan hasil percepatan umur proyek (optimasi) dengan penambahan jam kerja (lembur), diperoleh waktu pelaksanaan menjadi 162 hari dengan tambahan biaya langsung menjadi Rp. 122.294.476,10

    ANALISIS BIAYA INVESTASI PADA PERUMAHAN GRIYA PANIKI INDAH

    Get PDF
    ABSTRAKPembangunan suatu proyek memerlukan modal barang atau jasa produksi. Sebelum proyek untuk investasi dibangun, perlu dilakukan suatu studi kelayakan proyek. Studi kelayakan proyek ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya finansial (ekonomi), legal (hukum), lingkungan, dan lain sebagainya.Penerapan analisis kriteria investasi dalam penulisan ini ditinjau dari aspek financial (ekonomi) mengenai investasi yang terdapat dalam proyek Perumahan Griya Paniki Indah, yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan investasi proyek dalam hal ini keuntungan yang akan dicapai.Setelah diadakan analisis dengan menggunakan kriteria investasi maka dapat diambil kesimpulan bahwa, Net Present Value = Rp. 3.226.683.070 yang memberikan nilai positif. Internal Rate of Return memberikan niai lebih besar dari i yang direncanakan yaitu sebesar 10.609%. Index Profibility memberikan nilai yang lebih besar dari 1 (IP > 1) yaitu 1,183. Payback Period (PP) akan kembali pada tahun ke-7 bulan ke-10 hari ke-13. Break Even Point = Rp. 1.065.498.573. Dengan demikian perumahan Griya Paniki Indah memenuhi syarat dalam kriteria investasi sehingga investasi pada proyek ini menguntungkan dan baik untuk dilaksanakan. Penyusunan arus dana (cash flow) sangat menentukan dalam menganalisis biaya investasi,untuk itu diharapkan ketelitian dalam mengestimasi pendapatan dan biaya proyek. Perlu dilakukan penelitian yang lebih luas lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat mengenai kelayakan suatu proyek, karena hanya ditinjau dari aspek ekonomi (finansial).Kata kunci: Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Index Profibility (IP), Payback Period (PP), Break Even Point (BEP)
    corecore